Wednesday, May 22, 2013

Titiang Cinta Dwipa Bali!


Sabtu, 18 Mei 2013

Saya bangun jam 4 subuh dan segera bersiap untuk pergi ke bandara.
Sesampainya di bandara, saya, bersama mama dan adik yang masih mengantuk terpaksa menunda sarapan dahulu sampai kami tiba di Bali sekitar pukul 9 pagi. Kami diantar supir sewaan untuk pergi mengelilingi pulau Dewata selama 4 hari sebelum kami pulang ke Surabaya.

Bandara Internasional Ngurah Rai saat itu sedang dalam pembangunan (gedung baru). Sehingga yang saya datangi adalah bandara lama yang belum bagus. Kata papa saya, perbaikan gedung ini sangat diperlukan karena dalam waktu dekat rombongan ASEAN akan datang ke Bali. Malu kan, kalau airport nya belum bagus? Iyasih, memang beda jauh sama Bandara Internasional Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta.

Saya sarapan di McDonald dekat bandara. Kalau butuh makan di luar bandara, sepanjang jalan banyak kok restoran – restoran. Dari yang cepat saji sampai warung makanan padang juga ada.

Setelah kenyang kami melanjutkan perjalanan ke Hotel Amaris, tempat saya menginap, untuk beristirahat sebentar. Lalu saya segera menuju Tanjung Benoa. Perjalanan saya ke Tanjung Benoa tidak lama, mengingat hotel tempat saya menginap cukup dekat dengan wisata watersport terkenal di Bali tersebut.

Tanjung Benoa
Tanjung Benoa, lokasi wisata pertama yang saya kunjungi ini cukup membuat saya semakin curious dengan Bali. Terakhir saya ke Bali adalah 9 tahun yang lalu, ketika saya masih duduk di taman kanak – kanak. Heheh.

Tanjung Benoa merupakan wisata watersport. Disini, menurut saya, adalah surganya para pemacu adrenalin selain peselancar. Ada banana boat, sea walker sampai paralayang di sini. Bagi yang tidak suka memacu adrenalin, menyebrang ke pulau penyu bisa menjadi alternatif. Saya dipungut biaya Rp50.000 untuk menyebrang ke pulau penyu naik speed boat beratap yang di bawahnya ada kaca yang bisa melihat langsung kondisi bawah laut. Memang, awal perjalanan belum kelihatan ikan – ikannya. Tapi, jika sudah di tengah – tengah laut, kita bisa melihat langsung ikan – ikan hias nan lucu dan berwarna warni. Ada juga karang – karang lautnya. Yang bikin saya seneng, saya sempat melihat versi asli dari Patrick. Hehehe. Saya melihat bintang laut disana. Tidak hanya melihat ikannya saja, kita juga bisa memberi makan roti ikan – ikan tersebut.
 
Perjalanan dari Tanjung Benoa sampai ke Pulau Penyu kira – kira membutuhkan waktu sekitar 15 – 20 menit (atau mungkin kurang ya? Abis bentar banget…). Di Pulau Penyu saya melihat penangkaran penyu. 
Mulai dari penyu yang masih imut – imut sampai penyu yang serem karena gede banget. Saya sebenernya pengen megang penyu yang gede sih. Tapi.. serem. Nggak hanya penyu, disini saya juga ketemu kelelawar super yang lagi bobok.







Kuta

Kata mama, ini sudah kesekian kali nya saya pergi ke Kuta. Tapi saya enggak ingat. Ini rasanya baru pertama kali…

Dari Tanjung Benoa, saya menuju ke Kuta. Kalau saya bilang sih, orang kalau sudah denger bali pasti yang muncul di kepalanya adalah ‘Kuta’, ‘Tanah Lot’, atau ‘Barong’. Makanya, bagi saya, Kuta adalah bagian dari Bali yang wajib dikunjungi para turis Indo atupun luar Indo. Asik lho di Kuta, udah ada pantainya, ada tempat beli oleh – olehnya, bahkan ada restoran yang berjejer. Cuma, cari parkir di Kuta susah bangeeeeet astaga. Apalagi saya ke Kuta pas lagi rame – ramenya.

Kuta itu banyak bulenya. Kayaknya ini ‘heartbeat’ nya bule yang berkunjung ke Bali. Tapi turis dalam negri di Kuta juga banyak kok.

Pantai Kuta itu baguuus banget. Airnya enggak kotor, pasirnya bersih, enak dipandang. Saya main air disini hehehe. Buat yang mau diem – diem an aja di pantai sambil dengerin deburan ombak tenang Kuta, disini ada banyak orang yang menyewakan tempat duduk. Kalau saya sih, beli minum dua, dan sewa 3 kursi karena saya sama mama dan adek, cuma bayar Rp25.000 aja. Buat yang mau ngeliat sunset ala Kuta, mending kesini agak sore an, karena Kuta cepet banget ramenya.

Setelah puas main air di Pantai Kuta, saya jalan – jalan di sekitar Kuta. Disini ada orang jualan gelato yang enak dan rasanya aneh – aneh pula. Saya baru nemu gelato rasa lemon dan coconut. Karena penasaran sama rasanya, saya beli rasa lemon. Gelatonya murah sih, Cuma Rp11.000 aja udah dapet hehehe. Tekstur gelatonya lembut, rasa lemonnya nggak sebegitu kecut. 


Di kuta, ada banyak orang jualan oleh – oleh. Disini sih, ada yang menjual seharga kantong pelajar sampai kantong mama papa. Saya sih, karena tujuan ke Bali bukan buat shopping, saya cuma window shopping yang murah – murah di toko yang harganya se kantong pelajar. Karena saya laper, kebetulan ada restoran pizza yang nawarin tester pizza nya ke saya. Saya dikasih dua potong pizza. Lumayan kan buat nahan laper. Orang Bali tuh ya. Bikin saya tambah jatuh cinta. Ramah – ramah! Oh iya, kalau beli di toko – toko yang bisa ditawar, jangan mau beli dengan harga yang tinggi, coba tawar sedikit demi sedikit. Waktu itu saya mau beli benda berharga Rp45.000, saya tawar terus, hingga akhirnya sang pedagang menurunkan harga hingga Rp20.000. Kan lumayan yang saya tawar itu tote bag bagus lho. Jadi, belajarlah tawar menawar sebelum ke Bali. Hehehehe.






  

Ayam Betutu Pak Man, Jl. Raya Tuban, Bali.

Tujuan saya ke Bali: jalan – jalan dan makan – makan. Pokoknya, saya mau makan makanan yang khas Bali. Mumpung lagi di Bali. Salah satunya, saya mampir di restoran Ayam Betutu Pak Man di Jl. Raya Tuban, Bali. Sate Lilit dan Ayam Betutunya, numero uno. Disini juga ada bebek betutu lho. Oiya! Jangan lupa coba makan Lawar Kuwir.

Minggu, 19 Mei 2013

Bali Bird Park & Bali Reptile Park

Buat yang suka foto – foto sama aves dan reptil, ini tempat paling cocok. Adik saya girang banget waktu diajak ke sini. Dia paling suka sama kakak tua biru. Saya nggak seberapa suka lihat burung sih… Tapi ternyata disini seru juga. Jadi, beberapa spesies burung di sini di lepas. Bahkan saya sempat lihat sekumpulan burung pelikan jalan di depan saya. Saya takut waktu itu, paruhnya panjang banget… Ada juga merak yang jalan – jalan, burung dara biru mahkota, sampai yang klasik, si ayam, juga di lepas di sini. Gak kebayang kan. Itu mereka semua rukun lho nggak tengkar sama sekali. Bahkan kalian bisa foto sama burung – burung disini.

Di sini juga bisa kasih makan dan juga ada sesi ‘Meet The Bird Stars’ jadi bisa lihat aves yang punya talenta. Saya ketemu burung Beo yang nyapa saya ketika saya lewat kandangnya. Kaget rasanya tiba – tiba seekor burung menyapa saya. “Hai”. Nggak perlu takut laper, di tempat rekreasi yang punya koleksi burung khas Indonesia terbanyak di dunia ini ada restorannya

Yang mau lihat burung yang baru menetas, juga ada. Disini saya beruntung bisa lihat burung Bayan yang baru menetas dan berumur sekitar 1 – 3 bulan. Interesting place yang paling menarik disini adalah rumah adat toraja yang dibawahnya terdapat kandang merak dan di dalamnya terdapat burung hantu. Sedih nggak bisa masuk kesana. Abis adik dan mama pada gak suka burung hantuL

Beberapa spesies yang termasuk ‘special’ dikandangkan di sini. Seperti elang hitam, dan jalak bali. Saya seneng banget sempet lihat burung merak putih di sini. Jadi, bulunya putih bersih semua. Aduuuh cantik bangetJ jadi pengen saya pelihara…

Di Bali Reptile Park, saya senang bisa melihat beberapa species ular yang lucu – lucu. Ada ular hijau pohon yang imut sampai ular albino yang gede banget. Takut ular? Saya enggak. Dulu pernah pelihara Boa. Nggak serem sih. Seremnya cuma kalo dia mau makan aja. Serem lihat tikus dimakan ular. Disini, pengunjung diperbolehkan megang&foto sama iguana yang gede. Saya enggak mau foto sama iguananya 
karena geli. 

Bedugul

Perjalanan dari Bali Bird&Reptile Park ke Bedugul sebenernya nggak jauh. Cuma kok lama ya…saya sampe ketiduran. Kalau ke Bedugul wajib hukumnya cobain naik speed boat berkapasitas maksimal 4 orang. Saya sih naik speed boat tanpa atap. Jadi saya bayar Rp102.000.

Bedugul adalah sebuah danau yang diapit oleh dua gunung. Bagus banget pemandangan gunung di sini. 
Yang saya kaget, danau tersebut tidak ‘di airi’ tapi ‘mengairi’. Itu berarti Danau ini adalah salah satu sumber mata air dong. Bapak yang menyupiri speed boat saya saja bilang, “Coba minum airnya, nggak apa - apa, seger lho” Saya tahu sih kalau itu belum steril, tapi saya minum dikit. Ternyata bener. Seger.

Alternatif lain, disini juga ada kapal dayung. Cuma bayar Rp55.000 aja. Kalau mau speed boat beratap, kalau tidak salah harus membayar Rp127.000. Nggak mau naik kapal? Disini ada fasilitas mancing juga. 
Kalau saya lihat orang yang dapet ikan, ikannya kecil – kecil unyu gitu. Tapi kan walaupun dapetnya kecil yang penting senengJ

Karena saya orang Jawa Timur dan sering ke Malang. Suasana Bedugul ini mirip banget sama Malang. Kalau saya bilang Bedugul ini Tretes – nya Surabaya. Super banget pemandangannya.

P.S: Banyak orang jual oleh – oleh juga disini. Pinter nawar yaJ

Tanah Lot

 
Oh My Lovely Tanah Lot! Ini yang paling saya cinta dari Bali. Saya memang tidak sempat menikmati indahnya sunset di Tanah Lot. Tapi, saya kesini cukup dapat pemandangan yang super. Karena di tengah laut selatan, ombak di Tanah Lot ini supeeer duper bahaya menurut saya. Makanya disini nggak ada surfer. Ombaknya guuuede. Serem.

Sekali lagi buat yang nyari oleh – oleh, disini juga banyak spot tempat oleh – oleh. Jangan lupa nawar yaJ saya dapet dream catcher necklace bagus – bagus dengan harga murah disini. Buat yang suka Klepon, jajanan tradisional, disini ada orang jualan klepon enak banget! Saya jatuh cinta pandangan pertama sama kleponnyaJ ada jagung bakar juga. Jangan khawatir bagi yang muslim yang takut masuk restoran yang menyediakan babi. Di Tanah Lot ada restoran Jawa yang halalan toyyibah. 

gambar diambil dari we heart it.

Krisna Pusat Oleh-oleh dan Wisata Kuliner

Dua tempat ini bersebrangan lho.

Pertama, saya yang laper mampir ke Wisata Kuliner Krisna. Disini bukan berarti cuma ada satu restoran aja. Ada banyak. Mulai dari Japanese sampai yang Balinese ada.

Kedua, saya mampir ke sebrangnya yang jual oleh – oleh. Murah – murah disini! Cuma saya sebel karena nggak sempat beli pie susuL tapi nggak papa, disini saya dapet clip lucu dan kaos yang harganya Rp16.000 aja.

 
Senin, 21 Mei 2013

Museum Neka (Ubud, Bali)

Suka lukisan? Ini tempat yang tepat. Museum ini didirikan oleh Pande Wayan Suteja Neka. Nah, Bli Neka ini berasal dari keluarga seniman lho. Yang saya baca di brosurnya, Ayah dari Bli Neka ini seorang pemahat terbaik Propinsi Bali pada jamannya. Bli Neka sendiri adalah mantan guru, pecinta, dan kolektor lukisan.

Waktu masuk museum ini, saya ketemu banyak bule. Banyak banget. Seneng rasanya ketika bule – bule tersebut bilang “This is amazing” sambil ngadep lukisan karya orang IndonesiaJ bahkan bule tersebut keliatan seneng banget liat lukisan – lukisan ini. Iyadong, Indonesia gitu. Rakyatnya jeli akan seni. Matanya bersinar ketika membuat seni. Jemarinya menggila dan menari untuk membuat karya yang super. Hehehe. Indonesia gitu..

Saya paling tertarik waktu ketemu lukisan berjudul “Dirgahayu Indonesia”. Gede banget! Ukurannya 145x585 cm. Pengen saya bawa pulang.

Bebek Bengil (Dirty Duck Dinner)
 
Karena saya nggak makan bebek karena alasan kasihan, jadi disini saya pesan Chicken Lemon. Rasanya? Jangan ditanya. Lemonnya enggak sekecut yang saya expect. Potato nya itu lho. Saya kangenJ
***
Selama di Ubud, saya seneng banget. Sempet tolah – toleh karena ada kabar angin kalau Greyson Chance lagi di Bali dan stay di UbudJ eh tapi saya nggak ketemu. Sedih? Iyasih. Tapi bule – bule ganteng di Kuta cukup buat saya seneng kokJ


Selasa, 22 Mei 2013

Nah ini hari terakhir saya di Bali….

Saya enggak ke banyak tempat selama hari selasa ini karena saya harus udah standby di bandara sekitar pukul 1 siang. Jadi, saya pergi ke Kuta sekali lagi untuk say goodbye kepada pulau tercinta ini. Nah, saya main ombak sekali lagi di Kuta.

Akhir kata, Bali itu hebat banget loh menurut saya. Coba liat daerah Kuta&Ubud, banyak banget kan bule nya? Mulai dari bule Tokyo sampe bule Amerika pasti ketemu disini. Bahkan, adik saya sempet ketemu orang Korea. Heheheh. Nggak tanggung – tanggung, bahkan ada lho  turis yang stay di Bali sampe sebulan cuma buat liburan. Ada juga yang pagi – pagi ke Jogja naik pesawat pertama dan sorenya balik lagi ke Bali. 
Di Kuta banyak turis bikini an yang jauh – jauh ke Bali buat bikin kulitnya eksotis alias sunbathe. Walaupun saya nggak niat sunbathe, tapi saya tambah item sepulang dari Bali. Hehehehhe. Ada juga yang kesini cuma buat ketemu gulungan ombak Bali baik di Pantai Kuta ataupun Pantai DreamlandJ

Artis – artis dalam dan luar negri aja banyak yang seneng ke Bali. Ada film Eat, Pray, Love nya Julia Robert yang berhasil mengubah pantai Padang – Padang nya Bali berubah nama menjadi Pantai Julia Robert. Ada juga idola saya Kwon Ji Yong alias G – Dragon yang ke Bali.

Bahkan ada juga lho yang ngira ‘Indonesia’ itu ada di dalam ‘Bali’. Padahal kan Bali yang ada di dalam Indonesia. Hehehe.
Indonesia itu luaaaaaaaaaaaaaaaas banget lho. Nggak Cuma Bali aja yang hebat. Masih ada Jogjakarta, Bunaken, Wamena, Lombok, Padang, Kalimantan, Makassar, dan lain – lain. Sama asiknya pasti. Karena setiap daerah di Indonesia pasti punya ciri khas sendiri yang bikin para turis kangen.

Tenang aja Bali, saya pasti kembali lagi!
Anyway, judul diatas itu artinya "Saya Cinta Bali" :)

No comments:

Post a Comment